Era revolusi industri 4.0 saat ini menghadirkan banyak peluang-peluang baru sekaligus tantangan-tantangan baru bagi dunia pendidikan. Sudah merupakan tugas institusi yang bergerak dalam bidang pengembangan keilmuan untuk terus beradaptasi dengan peluang dan tantangan baru tersebut. Selain meng-upgrade isu keilmuan baru untuk diintegrasikan dalam lingkup kerja institusi, penguatan kapasitas SDM sebagai pelaksana pengembangan tersebut menjadi hal yang niscaya untuk dilakukan. Karena itu, pada haris Kamis, tanggal 4 Juli 2019, bertempat di Kampus STAI Muhammadiyah Probolinggo, LP2M dan Prodi PAI STAI Muhammadiyah Probolinggo bekerjasama dengan Asosiasi Dosen Indonesia MPC Kab./Kota Probolinggo menghadirkan beberapa narasumber untuk memberikan wawasan tentang bagaimana suatu riset dijalankan serta memberikan overview tentang isu-isu terkini yang masih harus banyak dieksplorasi dalam penelitian, terutama dalam bidang pendidikan Islam, ekonomi syari’ah, dan radikalisasi online.
Acara ini terselenggara dalam dua sesi, pagi dan sore. Sesi pagi hari diisi oleh Nuril Hidayah, M.A., dosen STAI Muhammadiyah Probolinggo, yang memaparkan risetnya tentang radikalisasi online, khususnya pada tahapan lebih awal. Selain menjelaskan tahapan dan temuan riset, Nuril juga berbagi beberapa tips tentang bagaimana menyusun proposal penelitian yang kompetitif.
Sesi kedua menghadirkan dosen dr STAI al-Fithrah Surabaya Dr. Iksan Kamil Sahri, M. Pd.I yang memberikan overview tentang kajian pendidikan Islam, khususnya pesantren, dan dosen IAIN Lokhseumawe Aceh Dr. Suryani, M.Si yang berbagi tentang seluk beluk penelitian secara umum dan kajian ekonomi syariah secara khusus. Kedua narasumber juga memberikan arahan ruang-ruang apa saja yang masih terbuka luas untuk diteliti berkaitan dengan peluang dan tantangan yang diberikan oleh era revolusi industri 4.0.
Peserta kegiatan ini menyimak dengan baik dan berpartisipasi aktif dalam sesi diskusi. Partisipasi tersebut semakin memperkaya input pengetahuan dalam kegiatan tersebut. Di antara pertanyaan-pertanyaan yang muncul adalah bagaimana menjadi milenial muslim yang baik dalam menyikapi lompatan teknologi, bagaimana menyikapi dampak revolusi industri 4.0. seperti disrupsi dan post truth, serta bagaimana institusi pendidikan Islam mengembangkan komponen literasi dasar (literasi data, literasi teknologi, literasi manusia) yang dibutuhkan untuk bersaing di era tersebut.
Ke depan, kegiatan ini diharapkan akan semakin meningkatkan kapasitas dan kreatifitas dosen dan mahasiswa STAI Muhammadiyah Probolinggo dalam menyusun riset-riset yang kompetitif. Kemudian, pada gilirannya nanti riset-riset ini akan dapat memberikan sumbangsih yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat berkontribusi dalam transformasi sosial.
Beri Komentar